Sinergi BPIW dan Minahasa Utara, Fokus Pada Peningkatan Infrastruktur dan Pangan
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), Bob Arthur Lombogia menerima kunjungan
Bupati Minahasa Utara, Joune James Esau Ganda beserta jajaran di ruang rapat lantai 2 Gedung G
Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pada Hari Kamis 2 Oktober 2025. Kunjungan tersebut bertujuan
menyampaikan usulan pengembangan infrastruktur di Kabupaten Minahasa Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Bob Lombogia menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bupati dan
menjelaskan tugas utama BPIW, yakni mengintegrasikan program infrastruktur dasar Kementerian PU yang
dilaksanakan di daerah agar pembangunan wilayah dapat berjalan signifikan.
“BPIW berperan mengintegrasikan pembangunan infrastruktur PU dengan pengembangan wilayah agar
potensi komoditas dan sumber daya dapat didorong sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pembangunan infrastruktur PU tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi akan tetapi juga untuk
mengejar ketertinggalan dan membuat pemerataan,” ujar Bob.
Bob juga memperkenalkan Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah (RPIW), khususnya untuk Provinsi
Sulawesi Utara, termasuk Kabupaten Minahasa Utara, yang sudah tersedia datanya dan bisa menjadi
acuan bagi Bappeda setempat untuk merencanakan dan menyusun pemrograman berbasis wilayah demi
terciptanya dampak multipel efek yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Minahasa Utara menempati posisi ketiga dari seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara, dengan nilai 69 triliun rupiah”. Angka PDRB tersebut
melampaui rata-rata PDRB Provinsi Sulawesi Utara dengan nilai 46 triliun rupiah. Oleh karena itu,
penting untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” tambahnya.
Sehubungan dengan adanya keterbatasan APBN, Bob mendorong pemerintah daerah agar menerapkan skema
pembiayaan kreatif dengan menggandeng pihak swasta untuk efisiensi dan menarik mitra daerah. Ia juga
mengarahkan agar usulan program didiskusikan dengan balai-balai dan satker yang merupakan perwakilan
Kementerian PU di masing-masing wilayah.
Sementara itu, Bupati Minahasa Utara, Joune James Esau Ganda, mengajukan sepuluh program pembangunan
infrastruktur yang meliputi penyelenggaraan jalan, penataan bangunan gedung, pengelolaan sumber daya
air, pengelolaan dan pengembangan sistem drainase, program pengelolaan dan pengembangan sistem
penyediaan air minum, penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan dan pengembangan sistem air
limbah, pengembangan sistem dan pengelolaan sampah regional, pengembangan permukiman, serta
pengembangan jasa konstruksi.
“Fokus utama kami adalah meningkatkan ketahanan pangan dengan harapan produksi padi di Kabupaten
Minahasa Utara dapat meningkat. Dengan luas lahan yang ada, kami ingin mewujudkan swasembada
pangan,” jelas Ganda.
Kepala Bappeda Kabupaten Minahasa Utara, Hani Tembani, menyatakan dokumen usulan tersebut telah
dibahas sebagai dasar pengajuan program dan koordinasi terus dilakukan dengan balai terkait agar
hal-hal yang sifatnya mendesak dapat segera ditindaklanjuti.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah III, Pranoto, menambahkan bahwa Kabupaten
Minahasa Utara termasuk dalam Kawasan Strategis Provinsi (KSP). Namun, terdapat kendala seperti
pemanfaatan tol Manado-Bitung yang belum berjalan optimal. “Dibutuhkan kerja sama erat antara
pemerintah daerah dan pusat karena investasi yang dikeluarkan cukup besar,” kata Pranoto.
Hadir dalam rapat tersebut Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Lidya
Warouew dan Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III.A, Setyo Purnomo. (Fir/Tiara)